Minggu, 07 September 2008

Enakan Ibu

Di suatu sudut di kota Jakarta tinggal sebuah keluarga yang kelihatannya
cukup bahagia. Rumah bagus dengan halaman luas, punya mobil mewah, seorang
Istri yang cantik dan bekerja pada sebuah Perusahaan bonafid, dua orang
anak yang sedang lucu-lucunya, seorang Pembantu bernama Inem dan seorang
Supir pribadi bernama Parto.

Mungkin di karenakan pekerjaan si Istri yang sangat sibuk (maklum Executive
Secretary) sehingga sering pulang malam dan dalam keadaan sangat lelah.

Setelah sampai di rumah paling si Istri hanya sempat melihat kedua anaknya
yang sudah tidur di kamar lalu mandi dan pamit pada suaminya yang sedang
nonton Teve untuk tidur. Sehingga walaupun si suami sudah tidak kuliah lagi
(sudah bekerja) tapi akhirnya dia mendapat gelar S3 (Sebulan Sekali Setor).
Untuk satu atau dua bulan memang masih tahan, tapi akhirnya uring-uringan
juga.

> > Akhirnya dia putuskan untuk cari sasaran lain. Setelah pikir punya pikir
akhirnya pilihan jatuh pada Inem sang Pembantu) selain biaya murah juga
untuk meminimkan resiko AIDS.

Setelah berjalan sekian lama suatu saat si pembantu (P) tanya pada sang
Majikan (M).
P : ” Pak, enak mana sama Ibu . . . ? ”
M : ” Yachhh .. . . Jelas enak kamu dong Nem . . ”
P : ” Ach . . . Masa sih Pak, bukannya enak Ibu . . ? ”
M : ” Kan Saya udah sering bilang jauh lebih enak kamu . . . ”
Tetapi dengan lugunya Inem berkata : ” Tapi Kata Parto kok Lebih enakan Ibu”
M : “?!?!??!?!??!? “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar