Jumat, 01 Mei 2009

Prestasi Dunia Di Tangan Orang Muda

Di tengah krisis multidimensi di negara ini, kita disegarkan dengan berita kemenangan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) sebagai juara dunia dalam International Physics Olympiad 2006 (IPhO 2006) ke-37 di Singapura pada 8-16 Juli 2006 dengan menyabet empat medali emas dan satu perak.
Tidak hanya itu, satu peserta dari Indonesia, yaitu Jonathan Pradana Mailoa, mendapatkan nilai tertinggi (absolute winner) dan meraih predikat eksperimen terbaik di antara seluruh peserta dari 84 negara. Kelima siswa Indonesia yang berangkat ke Olimpiade Fisika di Singapura itu semuanya mampu meraih medali yaitu emas oleh Jonathan Pradana (SMA Kristen 1 Penabur Jakarta), Pangus (SMA Kristen 3 Penabur Jakarta), Irwan Ade Putra (SMA Negeri 1 Pekanbaru) dan Andy Octavian (SMA Negeri 1 Pamekasan). Sementara medali perak disumbangkan oleh M Firmansyah Kasim (SMP Islam Athirah Makassar), yang bertanding melawan peserta dari tingkat SMA.
Prestasi ini adalah perolehan terbaik sejak pertama kali Indonesia mengikuti Olimpiade Fisika Internasional pada 1993. Selain memperoleh absolute winner, Indonesia telah melampaui prestasi tahun-tahun sebelumnya yang hanya meraih tiga medali emas.
Kemenangan itu memang sangat membanggakan. Selain karena anak-anak SMA itu ber-otak encer, ternyata ada kerja keras di balik itu semua. Yohanes Surya adalah pembimbing utama yang sudah mengabdi di TOFI selama belasan tahun. Mulai dari negara yang dianggap “terbelakang” secara intelektual, beliau berhasil membawa Indonesia dari tahun ke tahun makin meningkat prestasinya sampai tahun ini berhasil menjadi juara dunia. Yohanes Surya bahkan sudah mempunyai konsep untuk membuat pusat-pusat pelatihan guna menjamin prestasi yang berkesinambungan. Tidak berlebihan rasanya kalau mengatakan bahwa tim pembimbing TOFI termasuk yang terbaik di dunia.
Anak-anak TOFI dikarantina selama sembilan bulan sejak September 2005, dan digem-bleng belajar 16 jam sehari setiap hari. Ini belum termasuk persiapan mereka pada tahap-tahap sebelumnya. Dari sini saja sudah terlihat bahwa mereka memiliki etos kerja dan ketekunan yang luar biasa.
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyatakan, pemerintah bangga dan menyambut gembira prestasi TOFI ini. “Tentunya kita semua sama-sama bangga akan prestasi ini. Pada kenyataannya, meski belum dibina secara maksimal pun, tim ini bisa menunjukkan keberhasilannya dengan amat baik. Kita harapkan keberhasilan ini bisa mendorong kesuksesan tim-tim olimpiade dari bidang-bidang studi yang lain,” ujar Bambang Sudibyo, Menteri yang dianggap kontoversial karena kebijakan Ujian Nasional-nya.
Kalau saja kita semua memiliki fokus, etos kerja, dan ketekunan seperti yang dimiliki TOFI, bolehlah kita yakin bangsa ini akan menjadi bangsa yang unggul di tingkat dunia.

Yudhit Ciphardian

Kekerasan Cermin Bangsa Primitif

Jaya Suprana pernah menyebut masyarakat Indonesia pasca Reformasi 1998 sebagai “masyarakat yang gagap”. Eep Syaefuloh Fattah punya istilah lain; “masyarakat akil balik”. Kedua kosakata itu merujuk pada satu arti; masyarakat yang belum dewasa dan tidak siap dengan perubahan. Tentunya sinisme itu tidak muncul tiba-tiba, melainkan lewat sebuah pengamatan panjang dan mendalam.

Salah satu prasyarat demokrasi adalah kebebasan (yang bertanggungjawab, tentunya), namun beberapa tahun belakangan kita bisa merasakan kebebasan yang sudah kelewatan. Indikasinya jelas; fenomena kekerasan merebak di mana-mana.
Kita tentu masih ingat dengan kekagetan luar biasa setelah tahu bahwa orang-orang Tuban tiba-tiba menjadi anarkis dan brutal memporak-porandakan seisi kota karena kecewa dengan hasil pemilihan walikota beberapa bulan lalu. Image Tuban yang puluhan tahun dikenal tenang dan damai seketika rusak dengan kerusuhan beberapa hari itu. Atau juga tentang ulah berbagai kelompok masyarakat yang lebih memilih menggunakan tangan untuk menyelesaikan masalah daripada duduk bermufakat.
KWI sudah membaca gejala-gejala ini sejak 1998 dan di tahun 2004 menerbitkan Nota Pastoral yang menyebut “kekerasan” sebagai satu dari tiga penyakit bangsa. Dua yang lain adalah : korupsi dan kerusakan lingkungan hidup. Secara khusus pula, di bulan Agustus ini, Bulan Kitab Suci Nasional 2006, Lembaga Biblika Indonesia mengangkat tema yang lugas, “Hentikan Kekerasan”, sebagai wujud keprihatinan demi menyaksikan masyarakat yang gampang marah, rapuh dan “ringan tangan” dalam menyelesaikan masalah. Tema ini akan disajikan sebulan penuh dalam rangkaian pertemuan lingkungan berupa pendalaman iman..
Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2005 juga secara detail membahas fenomena ini dan menghasilkan analisis yaitu bahwa saat ini budaya survival for the fittest (siapa yang kuat, dia yang menang - teori evolusi Darwin) sedang menjamur di masyarakat kita sebagai akibat pembungkaman aspirasi selama 32 tahun oleh Orde Baru. Ibarat desakan air dari kran yang disumbat, masyarakat berlomba-lomba mengapresiasikan kepentingannya masing-masing sambil memilih cara-cara kekerasan. Setiap hari kita dijejali dengan berita kekerasan, baik antar warga maupun antara warga dengan aparat.
Di tengah masyarakat saat ini muncul semangat komunalisme atau semangat “yang bukan grupku adalah musuhku”. Semangat itu masih ditambah lagi dengan mental win or lose, bukannya win-win solution.
Budaya ini sebenarnya juga warisan perilaku aparat dan birokrasi yang hobi menggunakan kekerasan dan melanggengkan kekuasaan lewat kekerasan fisik. Lihatlah “drama-drama” penggusuran di Surabaya yang tidak pernah diselesaikan dengan damai karena arogansi aparat.
SAGKI 2005 menawarkan habitus baru, “mendahulukan yang lemah, kecil dan tertin-das” sebagai budaya alternatif untuk melawan budaya kekerasan.
Bisakah mulai dari kita?

Waspadai Temanmu

A Setyo Wibowo

Pertemanan kombinatif para politisi selalu mengagetkan meski tidak membuat kita terkejut. Rasanya déjà vu, sudah pernah melihatnya.

Senyum mediatik Jusuf Kalla dengan Susilo Bambang Yudhoyono, atau kini dengan Taufik Kiemas, hanya meneruskan tradisi pertemanan ajaib antarbeberapa aktivis mahasiswa 74-98 dengan orang- orang yang pernah memenjarakannya. Pertemanan politis yang irasional ini biasanya dijustifikasi dengan argumen, dalam politik tidak ada teman abadi kecuali kepentingan kekuasaan itu sendiri.

format flashdisk di Linux

Sejak tahun 2006 lalu saya sudah menggunakan Linux. Itu pun karena terpaksa karena kebijakan perusahaan untuk beralih ke operating system yang lebih handal. Awal-awalnya terbilang susah, karena memang belum familiar, tapi makin hari, makin enak saja menggunakan operating system yang satu ini. Sampai saya pun mengganti operating system PC di rumah saya. Dulu saya sempat punya masalah dengan flash disk saya. Maklum nge-net ke sana ke mari, download file-file dari internet. Ugh… virusnya gak ke hitung banyaknya. Di masukkan ke komputer di rumah, malah komputer di rumahnya yang sering ngadat. Tapi setelah menggunakan Linux, virus sehebat apapun nggak mempan ngerusak systemnya Linux. Bahkan untuk menghilangkan virus di Flash Disk, tinggal hapus saja file yang terlihat mencurigakan ketika di browse di Linux. ^_^ Just simple.

Namun ada sedikit masalah, Flash Disk 1 Gb saya sudah penuh, dan ingin dibersihkan. Bagaimana cara memformat Flash Disk di Linux? Huh… akhirnya setelah searching-searching dengan paman Google, gampang banget kok.

_________________________________________________________________________

  1. Masukkan Flash Disk yang akan di format
  2. Buka terminal
  3. Unmount Flash Disk dengan mengetikkan :
  4. sudo unmount /media/usbdisk

    (formatnya : sudo unmount mountpoint)

  5. Untuk mengetahui port mana yang aktif ketikkan :
  6. sudo lsusb

    Keterangan : langkah ini tidak perlu dilakukan, hanya informasi saja.

  7. Pastikan Anda tahu alamat device Flash Disk, bila tidak yakin ketikkan :
  8. sudo fdisk -l

  9. Format Flash Disk dengan mengetikkan
  10. sudo mkfs.vfat -F32 -n namaFD /dev/sda1

    (formatnya : sudo mkfs.vfat -F32 -n nama_utk_FD device_FD)

    Catatan : Untuk Flash Disk yang kurang dari 256 Mb, mungkin harus diformat dengan tipe FAT 16 bukan FAT 32. Belum pernah dicoba sih.. ^_^ Lagian sekarang, kayaknya udah jarang deh yang pake 256 Mb, soalnya yang 2 Gb saja sudah murah.

  11. Selesai…! Flash Disk Anda telah terformat. Selanjutnya cabut Flash Disk kemudian masukkan kembali.

Top search google 2008

Sebagai search engine no.1 di dunia, setiap tahun Google selalu menyusun list atau daftar dari keyword yang banyak dicari orang selama setahun, yang dikenal dengan Google Zeitgeist. Ada jutaan atau bahkan mungkin milyaran kata kunci yang dicari orang, entah itu untuk mencari tentang suatu berita, artis, info-info terbaru sampai kepada gosip selebritis.

Lalu, apakah yang banyak dicari orang lewat Google untuk tahun 2008 ini? Berikut ini 10 besar dari kata kunci yang banyak dicari orang selama tahun 2008.

  1. sarah palin
  2. beijing 2008
  3. facebook login
  4. tuenti
  5. heath ledger
  6. obama
  7. nasza klasa
  8. wer kennt wen
  9. euro
  10. jonas brothers

Tak disangsikan lagi Pemilihan Presiden Amerika 2008, menjadi topik yang banyak dicari orang dari seluruh dunia. Tak mengherangkan jika sarah palin berhasil menduduki peringkat 1 sebagai kata kunci yang banyak dicari orang. Untuk urusan olahraga, Olimpiade beijing 2008 berhasil menduduki peringkat 2, sedangkan pesta Sepakbola Benua Eropa euro berada pada posisi ke-9

Daftar diatas adalah top keyword atau kata kunci yang banyak dicari dari seluruh dunia, secara umum. Untuk bidang hiburan, mulai dari film sampai artis, juga lagu, inilah Google Top Search untuk bidang Hiburan.

  1. dark knight
  2. iron man
  3. hulk
  4. star wars
  5. indiana jones
  6. twilight
  7. spiderman
  8. superman
  9. terminator
  10. harry potter

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik yang banyak dicari orang selama 2008 ini, bisa anda lihat di Google Zeitgeist.

beasiswa S2 ITS Depkominfo

Dear all,
Berikut ini tawaran studi lanjut S2 di ITS dengan Beasiswa Depkominfo RI.
Barangkali ada saudara, adik, teman dll yang membutuhkan.
Semoga bermanfaat. Tks.

M. Ashari

--
Head
Department of Electerical Engineering - FTI
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Campus ITS, Surabaya, Indonesia 60111

Phone. +62-31 594 7302
Fax. +62-31 593 1237
E-mail: elits@ee.its.ac.id

Pendaftaran program S2 Telematika Beasiswa Depkominfo RI

Pendaftaran Beasiswa untuk studi lanjut program S2 tahun 2009/2010 dibuka oleh
Departemen Komunikasi dan
Informasi (Depkominfo) RI. Berbeda dengan sistem
pendaftaran tahun lalu, pada tahun ini akan dilakukan sosialisasi sekaligus
seleksi di 3 tempat dengan jadwal sbb:

1. Tanggal 7 Mei 2009 : sosialisasi dan seleksi dilaksanakan di Batam
2. Tanggal 11 Mei 2009: sosialisasi dan seleksi dilaksanakan di Yogjakarta
3. Tanggal 14 Mei 2009: sosialisasi dan seleksi dilaksanakan di Makassar

Khsusus test di ITS, akan diadakan pada tanggal 12-13 Mei 2009 bersamaan
dengan seleksi masuk beasiswa BPPS.

Info selengkapnya silahkan kunjungi www.ee.its.ac.id, sedangkan tentang tata
cara pendaftaran seleksi bertempat di ITS, silahkan kunjungi
http://www.pasca.its.ac.id/

Seleksi yang di 3 kota, masing-masing akan dilaksanakan bersama-sama antara
Depkominfo dengan 3 universitas yaitu: ITS, UGM dan ITB.
Seperti diketahui, Depkominfo sejak 2 tahun terakhir bekerja
sama dengan 3
universitas tersebut memberikan kesempatan bagi PNS daerah atau Pusat untuk
studi lanjut S2. Studi lanjut tersebut dapat dipilih disalah satu universitas
dengan bidang keahlian sebagai berikut:

- ITB dan UGM : Mendalami Chief Information Offficer

- ITS : Mendalami tentang Telematika (Telekomunikasi dan Informatika).
Pengelolaan program S2 Telematika berada dibawah Jurusan Teknik Elektro - ITS.
Perkuliahan dilaksanakan selama 4 semester dalam 18 bulan. Lulusan S2
telematika diharapkan mempunyai kemampuan dibidang sistem pengelolaan teknis
dan manajemen Jaringan (network) Telekomunikasi dan Informatika. Dengan
kemampuan tersebut, para lulusan diharapkan dapat memberikan kontribusi
memajukan bidang ICT (information Communication Technology) di daerahnya
masing-masing.

Test yang akan dilaksanakan di ITS maupun di 3 kota tersebut meliputi: test
potensi akademik (TPA), test kompetensi
bidang, test Toefl

Pada acara sosialisasi dan seleksi tersebut diatas, Depkominfo telah
mengundang pemerintah Daerah Tingkat II seluruh Indonesia untuk bisa ikut
berpartisipasi mengirimkan staf-staf terbaik, serta calon pimpinan dibidang
ICT. Untuk itu persyaratan utama, yaitu telah berstatus PNS merupakan suatu
keharusan.
Dilain pihak, apabila ada peserta-peserta diluar yang diundang oleh
Depkominfo, dipersilahkan hadir pada sosialisasi dan seleksi di 3 kota
tersebut.
Kesempatan untuk mendapatkan beasiswa ini terbuka bagi seluruh kalangan PNS di
daerah maupun Pusat, tenaga-tenaga yang mengelola ICT di pemerintahan, TNI,
Polri, rumah-sakit, maupun tenaga akademisi di daerah.

Info selengkapnya silahkan kunjungi www.ee.its.ac.id